Cerita Seram: Rumah Teror

KELAS HEPI- Cerita seram kali ini mencritakan tentang sepasang anak laki-laki dan perempuan yang ditantang untuk menghabiskan malam  di sebuah rumah berhantu.


Cerita seram: Rumah Teror


Rumor mengatakan bahwa rumor yang berada di atas bukit itu berhantu. Anak-anak di sana menyebutnya "Rumah Teror". Pemilik rumah itu sebelumnya telah dibunuh oleh sekelompok pencuri. kabarnya, pria tua itu mempunyai harta yang banyak, sebuah peti kayu penuh dengan barang berharga tersembunyi di suatu tempat di dalam rumah itu.

Para pencuri itu menerobos masuk ke rumah itu dan memaksa pria tua itu untuk mengatakan di mana dia menyembunyikan hartanya. Tetapi pria tua itu keras kpala dan menolak memberitau di mana dia menyimpan peti hartanya. Para pencuri itu kemudian memotongnya menjadi beberapa bagian dan melemparkannya ke dalam tempat pembakaran.

Legenda mengatakan, ketika malam Helloween, di tengah malam hantu pria tua itu akan muncul dari cerobong asap dan menjatuhkan satu demi satu bagian tubuhnya. Dikatakan bahwa jika kau menunggu cukup lama, tubuh pria tua itu akan berkumpul kembali dan hantunya akan berjalan ke tempat di mana hartanya disembunyikan. Tapi sayangnya, tidak ada satu pun yang berani duduk menunggu di sana dan menyaksikan kejadian menakutkan itu sampai akhir.

Di suatu Helloween, dua orang anak muda bernama Chad dan Roberta sedang berada di sekolah, mereka mendengarkan teman mereka bercerita tentang Rumah Teror dan Hantu pria tua. Mereka sudah mendengarkan cerita itu berulang kali. Kedua anak itu mengaku tidak percaya dengan takhayul tentang rumah teror itu. Teman mereka menantang mereka untuk membuktikannya. Mereka menantang Chad dan Roberta untuk menginap semalam di rumah teror itu.

Malam itu, teman mereka menunggu di pinggir jalan saat ke dua anak itu berjalan menuju ke rumah teror itu dan berdiri di teras. Chod menemukan sebuah jendela yang sudah rusak dan membukanya dengan paksa. Dia memanjat masuk dan roberta mengikutinya sambil membawa lampu senter.

Di dalam atmosfernya begitu mencekam dan menakutkan. Terlihat seperti tidak ada yang pernah ke sana selama bertahun-tahun. Perabotannya dibungkus dengan kain putih dan jaring laba-laba memenuhi setiap sudut lantainya. Kedua anak itu memutuskan untuk menetap di dekat cerobong asap, merebahkan tas tidur mereka dan menunggu jam menunjukkan waktu tengah malam.

Rumah itu begitu sunyi sampai jam kota berdentang menunjukkan waktu tengah malam. Saat itu mereka mendengar suara gemuruh datang dari arah tempat pembakaran. Menyala di atas lantai di hadapan mereka. Chod berbalik ke arah Roberta dan memegang tangannya. Mereka berdua merinding dalam ketakutan.

Tiba-tiba terdengar suara mengerikan seperti suara percikan. Terlihat sprti sesuatu jatuh dari cerobong asap dan mendarat di tungku perapian di bawahnya. Melihat lebih dekat kdua anak itu melihat sebuah kaki yang terputus.

Roberta mengeluarkan jeritan yang menusuk. Mereka mendengar suara gemuruh lain dan melihat sebuah kaki lain mendarat di atas pasanagnnya tadi. Chad meremas tangan Roberta dengan kuat ketika dia diselubungi oleh teror. Kemudian sebuah tangan jatuh ke atas anggota badan yang lain. Akhirnya sebuah kepala jatuh dan mendarat di atas tumpukan bagian tubuh itu. Itu tergeletak seimbang di atas tumpukan seperti buah ceri di atas sebuah es krim.

Chad dan Roberta mencengkram satu sama lain di dalam teror mengerikan itu. Bagian-bagian tubuh itu kemudian merangkak keluar dari perapian dan mulai menyusun sendiri menjadi sebuah bentuk tubuh manusia. Kemudian tubuh pria itu berdiri dan merayap ke arah ke dua anak itu. Lengannya memanjang dan dia menuju tepat ke arah mereka.

Anak-anak yang menunggu di luar mendengar suara jeritan dari dalam rumah hantu itu. Mereka terlalu takut untuk masuk ke dalam, jadi mereka tetap menunggu di luar gerbang sampai matahari terbit. Saat sudah cukup terang, mereka akhirnya memberanikan diri masuk ke dalam untuk mencari teman mereka.

Mereka masuk melalui jendela dan melihat sebuah peti kayu besar terletak di depan tempat pembakaran. Dengan senang, mereka berlari ke arah peti itu. Peti yang dikabarkan dipenuhi oleh brbagai barang berharga yang selama ini disembunyikan oleh pria tua itu. Ketika mereka membukanya, bukan tumpukan harta yang ada di dalamnya seperti yang mereka bayangkan. Di dalamnya, berisi potongan tubuh dari kedua teman mereka.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel