The London Hammer

Sebuah palu ditemukan di dalam batu berusia
ratusan juta tahun


Pada bulan Juni 1936 (atau 1934 oleh beberapa catatan), Max Hahn (1897-1989) dan istrinya Emma mendaki sebuah gunung bersama di  Red Creek dekat London, Texas. Di sanalah mereka menemukan sebuah artefak yang tampaknya benar-benar tidak pada tempatnya. Apa yang mereka temukan adalah bagian yang unik dari kayu yang menonjol dari sebuah bongkahan batu. Ketika batu itu dipecahkan oleh anak mereka pada tahun 1947, di dalam batu itu ternyata terdaat sebuah palu besi dengan gagang kayu. Artefak itu akan mendapat perhatian dunia ketika Carl Baugh, seorang kreasionis, membeli artefak palu itu pada tahun 1983. The Hammer London, atau Artifact London dalam beberapa penyebutan, dipromosikan oleh Baugh sebagai penemuan paling monumental monumental 'Pra-Banjir'. Keingintahuan tambahan dihasilkan ketika sebuah laporan 1985 dari Nihile Ex Penciptaan tanggal pembentukan batu yang menutupi palu berusia 400-500 juta tahun.


Palu itu mempunyai panjang enam inci (15.24cm) dengan diameter i inci. Logam ini telah diidentifikasi terdiri dari 96,6% besi, klorin 2,6%, dan sulfur 0,74%. Orang-orang yang percayamenunjukkan bahwa palu ini belum berkarat sejak penemuannya lebih dari enam puluh tahun yang lalu. Hal ini tentunya merupakan perpaduan unik dari metalurgi yang beberapa orang mengklaim sebagai teknologi dari masa yang hilang (Atlantis, Lemuria, Hy-Brasil mungkin).


Jadi misteri dimulai. Apa yang sedang palu melakukan tertanam di batu kuno tersebut dan apakah ini menceritakan tentang zaman manusia, sejak manusia ddiperkirakan belum ada saat ratusan juta tahun itu??

Seperti halnya misteri dan klaim besar, semua bukti perlu disajikan sebelum akhirnya kebenaran dapat terungkap. Penemuan Hammer London masih menyisakan kita dengan banyak pertanyaan. Dan ada banyak ketidakpastian yang mencegah masyarakat ilmiah untuk mengkonfirmasikan penemuan luar biasa ini sebagai artefak tertua yang diciptakan oleh manusia.

Pertama-tama, ada laporan yang bertentangan dimana benda itu sebenarnya terletak di bebatuan di sekitarnya. Dan tidak ada bukti foto dari objek tersebut sebelum terganggu. Satu laporan menyatakan bahwa palu itu tertanam dalam formasi batuan yang berasal dari Periode Cretaceaus (65-135000000 tahun lalu). Tapi catatan lain menyatakan bahwa Mr Hahn menemukan potongan bantalan kayu di "dekat" batuan sekitarnya.

 Para skeptis (orang yang ragu-ragu) berpendapat bahwa mineral dapat ditempelkan di palu itu setelah palu itu terjatuh atau tertinggal. Hal ini dengan mudah dapat menyebabkan ahli geologi pemula untuk percaya bahwa palu dan pembentukan batu berasal dari periode waktu yang sama.

Satu-satunya metode yang benar untuk menentukan usia palu tersebut adalah melalui metode Karbon 14  dari gagang kayu, tetapi Baugh belum mengotorisasi prosedur ini. Pegangan tersebut tampaknya merupakan sisa dari fosil, jadi ini pasti menambah argumen bahwa alat ini sangat kuno. Tapi fosilisasi bisa terjadi sebelum waktunya melalui berbagai metode alami.

Bagi para skeptis, palu tersebut tampaknya menjadi alat yang ditinggalkan atau hilang sekitar 200 tahun yang lalu, tetapi untuk pendukung itu, ini adalah indikasi yang jelas bahwa Zaman Manusia di Bumi jauh labih lama daripada yang pernah diperkirakan selama ini.

Itulah yang terjadi diatas, kita tidak dapat dengan mudahnya mengira bahwa batu itu bekas peninggalan zaman yang hilang atau ddengan mudah berpikir acuh tak acuh dengan mengatakan batu ini hanya terjadi akibat kebetulan belaka, seperti tulisan diatas. Yang jelas, palu itu memang benar adanya dan jawaban dari misteri di atas masih terus diteliti hingga saat ini.













Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel